A. PENGERTIAN
ETIKA
Etika
berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethikos (timbul dari kebiasaan) adalah sesuatu
hal dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti salah, benar, buruk, baik, dan
tanggungjawab.
Etika
terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu:
1. Etika
normatif (studi penentuan nilai etika)
2. Etika
terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika)
3. Meta-etika
(studi konsep etika)
Drs. Sidi Gajalba dalam
sistematika filsafat:
etika adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan
buruk, sejauh yang dapat ditentukan akal.
Menurut pengertian
diatas maka saya dapat memberi kesimpulan bahwa etika merupakan kebiasaan atau
tingkah laku yang dapat ditentukan akal sebagaimana penerapan konsepnya seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggungjawab.
B. PRINSIP-PRINSIP
ETIKA
Enam
prinsip yang merupakan landasan etika yaitu:
1. Keindahan
Berdasarkan prinsip
ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatu
yang indah dalam perilakunya. Misalnya seorang mahasiswa berpakaian rapi dan
harum, sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk ke kampus.
2. Persamaan
Prinsip ini melandasi perilaku
yang tidak diskrminatif atas dasar apapun. Misalnya persamaan ras, dan
persamaan hak antara laki-laki dengan perempuan.
3. Kebaikan
Prinsip ini biasanya
berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih
sayang, membantu orang lain, dan sebagainya.
4. Keadilan
Pengertian keadilan
adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa
yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari
seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu
yang menjadi hak orang lain.
5. Kebebasan
Dalam prinsip kehidupan
dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu
hak-hak orang lain.
6. Kebenaran
Kebenaran biasanya
digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang
logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran
itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat
diterima sebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.
Etika disusun sebagai
aturan hukum yang mengatur kehidupan manusia, masyarakat, organisasi, instansi
pemerintah, dan pegawai harus benar-benar dapat menjamin terciptanya keindahan,
persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran bagi setiap orang.
C. BASIS
TEORI ETIKA
1. Etika
Teologi
Dari kata
Yunani, telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan
akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika
teleologi :
a. Egoisme
Etis
Pandangan egoisme estis
adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral
setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.
Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung
menjadihedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi
diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
b. Utilitarianisme
Berasal dari
bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut
teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu
harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai
keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan
baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the
greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
2. Deontologi
Deontologi berasal dari
kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.‘Mengapa
perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi
menjawab:‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena
perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan
adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks
agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
3. Teori
Hak
Teori Hak merupakan
suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban.
Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas
martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat
cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
4. Teori
Keutamaan (Virtue)
Memandang sikap atau
akhlak seseorang dimana tidak ditanyakan apakah suatu
perilaku tertentu adil, jujur atau murah hati dan sebagainya.
D. EGOISM
Teori
egoism berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat keakuan, yaitu melakukan
sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada diri sendiri. Selain itu,
setiap perbuatan yang memberikan keuntungan merupakan perbuatan yang baik dan
satu perbuatan yang buruk jika merugikan diri sendiri.
KESIMPULAN
Etika merupakan kebiasaan atau
tingkah laku yang dapat ditentukan akal sebagaimana penerapan konsepnya seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggungjawab. Etika juga memiliki 6 prinsip
utama yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Your comments are very helpful for me, because I will make correction in my blog .
please use the good word !
thank you .