Cari Blog Ini

Laman

Rabu, 22 Oktober 2014

TUGAS 1 : PENDAHULUAN ETIKA SEBAGAI TINJAUAN

A.    PENGERTIAN ETIKA

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethikos (timbul dari kebiasaan) adalah sesuatu hal dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti salah, benar, buruk, baik, dan tanggungjawab.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu:
1.      Etika normatif (studi penentuan nilai etika)
2.      Etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika)
3.      Meta-etika (studi konsep etika)

Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat:
etika adalah teori tentang tingkah  laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan akal.

Menurut pengertian diatas maka saya dapat memberi kesimpulan bahwa etika merupakan kebiasaan atau tingkah laku yang dapat ditentukan akal sebagaimana penerapan konsepnya seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggungjawab.


B.     PRINSIP-PRINSIP ETIKA

Enam prinsip yang merupakan landasan etika yaitu:
1.      Keindahan
Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya seorang mahasiswa berpakaian rapi dan harum, sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk ke kampus.

2.      Persamaan
Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas dasar apapun. Misalnya persamaan ras, dan persamaan hak antara laki-laki dengan perempuan.

3.      Kebaikan
Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya. 

4.      Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.

5.      Kebebasan
Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain.

6.      Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.

Etika disusun sebagai aturan hukum yang mengatur kehidupan manusia, masyarakat, organisasi, instansi pemerintah, dan pegawai harus benar-benar dapat menjamin terciptanya keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran bagi setiap orang.



C.     BASIS TEORI ETIKA

1.      Etika Teologi
Dari kata Yunani,  telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
a.       Egoisme Etis
Pandangan egoisme estis adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadihedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.

b.      Utilitarianisme
Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja  satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.


2.      Deontologi
Deontologi berasal dari kata  Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab:‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban  kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

3.      Teori Hak
Teori Hak merupakan suatu aspek  dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.

4.      Teori Keutamaan (Virtue)
Memandang sikap atau akhlak seseorang dimana tidak ditanyakan apakah suatu perilaku  tertentu adil, jujur atau murah hati dan sebagainya.


D.    EGOISM

Teori egoism berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada diri sendiri. Selain itu, setiap perbuatan yang memberikan keuntungan merupakan perbuatan yang baik dan satu perbuatan yang buruk jika merugikan diri sendiri.


KESIMPULAN
Etika merupakan kebiasaan atau tingkah laku yang dapat ditentukan akal sebagaimana penerapan konsepnya seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggungjawab. Etika juga memiliki 6 prinsip utama yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran.

SUMBER






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Your comments are very helpful for me, because I will make correction in my blog .
please use the good word !
thank you .