Cari Blog Ini

Laman

Rabu, 18 April 2012

TUGAS 6


 hallo, ini adalah tugasku untuk minggu ke enam pada semester dua ini... kali ini saya akan membahas mengenai perekonomian. Ingin tahu lebih lanjut yuk di baca...

 Kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan (Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 183). Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi dimasa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah. Penanaman modal dalam negeri memberikan peranan dalam pembangunan ekonomi di negara-negara sedang berkembang. Hal ini terjadi dalam berbagai bentuk Modal Investasi mampu mengurangi kekurangan tabungan dan melalui pemasukan peralatan modal dan bahan mentah, dengan demikian menaikkan laju pemasukan modal.

Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi dimasa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah.

Penanaman modal dalam negeri memberikan peranan dalam pembangunan ekonomi di negara-negara sedang berkembang. Hal ini terjadi dalam berbagai bentuk. Modal Investasi mampu mengurangi kekurangan tabungan dan melalui pemasukan peralatan modal dan bahan mentah, dengan demikian menaikkan laju pemasukan modal. Selain itu, tabungan dan investasi yang rendah mencerminkan kurangnya modal di negara keterbelakangan teknologi. Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal Investasi yang membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi, informasi pasar, teknik-tekink produksi maju, pembaharuan produk dan lain-lain. Selain itu juga melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini pada akhirnya akan mempercepat pembangunan ekonomi negara terbelakang. Pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang sangat mempengaruhi penanaman modal asing ke dalam negeri.

1.                   Pengaruh Nilai Tukar

Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.

Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

2.                   Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Kegiatan investasi dapat dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atau sama dengan suku bunga. Sehingga semakin besar dana yang digunakan untuk kegiatan investasi maka jumlah uang yang disimpan di bank juga semakin besar. Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi,pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output/barang final.Turunnya tingkat suku bunga akan meningkatkan investasi terencana.Naiknya tingkat suku bunga akan menurunkan investasi terencana.

3.                   Pengaruh Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan tingkat  inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan kebijakan moneter uang ketat (tigh money policy). Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga berpengaruh pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.

Indonesia sebagai negara berkembang merupakan tujuan dari kegiatan investasi baik yang dilakukan oleh investor asing maupun yang dilakukan oleh investor dalam negeri. Akan tetapi apabila iklim investasi yang tidak ramah seperti terjadinya pemboman yang dilakukan oleh teroris di hampir seluruh Indonesia, kondisi politik yang tidak stabil, dan maraknya isu-isu yang menyesatkan dan kerusuhan di mana-mana maka investasi baru sulit untuk diwujudkan. Walaupun ada kegiatan investasi akan tetapi investasi tersebut hanya untuk memperluas ataupun membiayai investasi yang sudah ada sebelumnya.

Sementara tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat ini Indonesia memerlukan investasi baru untuk mengurangi tingkat pengangguran yang setelah krisis ekonomi melanda negeri ini semakin menggila. Semakin tinggi tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan pun semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan pendapatan masyarakat pun semakin rendah. Jalan keluar untuk mengatasi msalah ini adalah dengan menciptakan investasi baru agar masalah pengangguran dapat diatasi sehingga pendapatan masyarakat dapat mengalami peningkatan.

Selain faktor-faktor eksternal di atas ada juga faktor lain yang mempengaruhi kegiatan investasi yang berasal dari dalam dari kegiatan investasi yaitu tingkat suku bunga. Berdasarkan teori yang telah ada hubungan antara tingkat suku bunga dengan kegiatan investasi adalah berhubungan negatif, maksudnya apabila tingkat suku bunga mengalami penurunan maka investasi akan mengalami peningkatan dan sebaliknya apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka investasi mengalami penurunan.

4.                   Faktor Prospek Ekonomi di Masa Mendatang

Prospek ekonomi dimasa mendatang  merupakan faktor yang paling mempengaruhi tingkat investasi dalam perekonomian suatu negara. Harapan untuk adanya suatu peningkatan aktivitas perekonomian dimasa mendatang mmerupakan salah satu penentu untuk para investor dalam melakukan atau tidaknya suatu investasi. Jadi jika diperkirakan akan terjadi peningkatkan aktivitas perekonomian dimasa mendatang, maka investor tidak akan menyia-yiakan peluang yang memungkinkan untuk meraih keuntungan lebih besar dimasa yang akan datang.

5.                   Faktor Tingkat Pendapatan Nasional

Tingkat pendapatan nasional yang tinggi akan memperbesar pendapatan masyarakat, sehingga akan memperbesar permintaan terhadap barang dan jasa. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi dan hal ini akan mendorong kegiatan investasi yang lebih banyak. Dalam jangka panjang, apabila pendapatan nasional bertambah tinggi, maka investasi akan bertambah tinggi pula.

6.                   Faktor Kondisi Sarana dan Prasarana

Investasi membutuhkan sarana dan prasarana pendukung. Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi contohnya antara lain: jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lain-lain. Sarana dan prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.

7.                  Faktor Birokrasi Perijinan  


Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.

8.                   Faktor Stabilitas Politik dan Keamanan

Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.

9.                   Faktor Sosial Budaya

Contoh faktor sosial budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap makanan. Orang Jawa pedalaman misalnya lebih senang masakan yang manis rasanya, sementara masyarakat Jawa pesisiran lebih senang masakan yang asin rasanya.

Dengan adanya kegiatan investasi dapat memungkinkan masyarakat untuk dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan memperoleh kesempatan kerja, sedangkan bagi negara, kegiatan investasi dapat meningkatkan pendapatan nasional. Semuanya itu berujung pada satu kata yaitu, “kemakmuran”.

10.               Faktor Kestabilan Perekonomian Negara

Masalah kestabilan perekonomian merupakan suatu pertimbangan yang penting dalam melakukan investasi.


11.               Faktor Perubahan dan Perkembangan Teknologi

Faktor perkembangan teknologi juga penting dalam meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Dengan kemajuan yang dimiliki oleh suatu negara akan memberikan peluang lebih besar untuk dapat mendorong masuknya investasi.


KESIMPULAN :
Kesimpulan menyatakan bahwa tingkat suku bunga berhubungan negatif dengan kegiatan investasi benar akan tetapi tidak berlaku lagi di masa sekarang ini. Kegiatan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat suku bunga akan tetapi dipengaruhi oleh faktor lain seperti situasi politik dan keamanan dalam negeri, keadaan ekonomi, dan ketidakpastian hukum, dan pergantian kepemimpinan negara dan pejabat yang terkait.

Selain itu perubahan tingkat suku bunga hanya berpengaruh pada investor domestik akan tetapi investor asing dipengaruhi oleh faktor eksternal. Peran serta pemerintah sangat berpengaruh terhadap iklim investasi di Indonesia terutama dalam penentuan kebijakan-kebijakan dan perundang-undangan.Tingkat korupsi Indonesia yang sangat tinggi menyebabkan minat investor untuk berinvestasi semakin melemah. Akibat dari tidak adanya investasi baru di Indonesia menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia semakin bertambah besar hal ini menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia pun semakin besar jumlahnya.




Selanjutnya saya akan membahas mengenai Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan dan Perubahan Struktur Ekonomi.  Berikut ini adalah beberapa penjelasannya,

                            
Pertumbuhan ekonomi sendiri mempunyai pengertian yaitu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Dalam hal ini perekonomian mengalami pertumbuhan apabila faktor-faktor produksi ke depannya lebih besar dari yang sebelumnya.

Faktor-Faktor Penentu Pertumbuhan dan Perubahan Struktur Ekonomi

1.      Faktor Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakanproses pembangunan.

2.      Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

3.      Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Penggunaan teknologi yang semakin tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang memanfaatkan secara optimal potensi yang ada dalam diri dan lingkungannya dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian. 

4.      Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

5.      Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Struktur perekonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan primer.

6.      Produktivitas tenaga kerja persektor secara keseluruhan

Sampai saat ini, khususnya di negara sedang berkembang, tenaga kerja masih merupakan faktor produksi yang sangat dominan. Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan output. Namun, jumlah kerja kerja yang dapat dilibatkan dalam proses produksi akan semakin sedikit jika teknologi yang digunakan semakin tinggi.

7.      Kehausan sumber-sumber asli Negara

Sumber asli seperti biji timah, perhutanan, potreleum dan gas asli mengalami kehausan, akibatnya lombong akan ditutup karena kas pengeluaran semakin meningkat dan tidak ekonomik untuk di usahakan.

8.      Galakan industri penggantian import

Dapat mengatasi masalah imbangan dagangan negara yang negatif. Industri penggatian import lebih tumpu kepada industri ringan seperti pembuatan sabun, makan dan minuman. Ini dapat mengurangkan import dan menjimatkan pertukaran asing untuk penggunaan bidang pembangunan lain.

9.      Peningkatan dalam pendapatan dan taraf hidup penduduk

Melalui perubahan struktur ekonomi, kerajaan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup penduduk sebab perkembangan sector kedua mewujudkan lebih peluang pekerjaan. Pendapatan panduduk tinggi dan taraf hidup juga meningkat.

Demikianlah tugas yang ke 6 ini saya susun sesuai dengan tugas yang telah di berikan oleh dosen yang berkaitan dengan mata kuliah ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih :)



REFERENSI :




Sabtu, 14 April 2012

TUGAS 5


Masalah yang terpenting dan tersulit diatasi dari dulu hingga sekarang adalah kemiskinan. Hal tersebut sudah menjadi pembicaraan di seluruh belahan dunia. Oleh sebab itu kita sebagai rakyat pun harus ikut mensejahterahkan agar tidak ada lagi kemiskinan di dunia terutama di Indonesia.

Pengertian kemiskinan itu sendiri adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Definisi dan pengertian kemiskinan yang lebih lengkap, dalam arti sesuai dengan kenyataan dan secara konseptual jelas, dikemukakan oleh Robert Chambers (1987). Menurut Chambers, inti dari masalah kemiskinan sebenarnya terletak pada apa yang disebut deprivation trap atau perangkap kemiskinan. Secara rinci, deprivation trap terdiri dari lima unsur, yaitu: kemiskinan itu sendiri, kelemahan fisik, keterasingan atau kadar isolasi, kerentanan, dan  ketidakberdayaan. Kelima unsur ini seringkali saling berkait satu dengan yang lain sehingga merupakan perangkap kemiskinan yang benar-benar berbahaya dan mematikan peluang hidup orang atau keluarga miskin. 

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan  :
  • penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin
  • penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga
  • penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar
  • penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi
  • penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

Seperti yang saya kutip dari beberapa sumber ada beberapa cara untuk mengatasi kemiskinan dan ditargetkan pada tahun 2015 Indonesia bebas dari kemiskinan. Berikut ini adalah cara-caranya,

Pertama, meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia. Banyaknya sekolah yang rusak menunjukkan kurangnya pendidikan di Indonesia. Tentu bukan hanya fisik, bisa jadi gurunya pun kekurangan gaji dan tidak mengajar lagi. Karena tanpa pendidikan, sulit bagi rakyat Indonesia untuk mengurangi kemiskinan dan menjadi bangsa yang maju.

Kedua, pembagian tanah/lahan pertanian untuk petani. Paling tidak separuh rakyat (sekitar 100 juta penduduk) Indonesia masih hidup di bidang pertanian. Menurut Bank Dunia, mayoritas petani Indonesia memiliki lahan kurang dari 0,4 hektar. Bahkan ada yang tidak punya tanah dan sekedar jadi buruh tani. Kadang terjadi tawuran antar desa hingga jatuh korban jiwa hanya karena memperebutkan lahan beberapa hektar.

Ketiga, tutup bisnis pangan kebutuhan utama rakyat dari para pengusaha besar. Para petani/pekebun kecil sulit untuk mengekspor produk mereka. Sebaliknya para pengusaha besar dengan mudah mengekspor produk mereka (para pengusaha bisa menekan/melobi pemerintah) sehingga rakyat justru bisa kekurangan makanan atau harus membayar tinggi sama dengan harga Internasional. Ini sudah terbukti dengan melonjaknya harga minyak kelapa hingga 2 kali lipat lebih dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan akibat kenaikan harga Internasional. Pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa.

Keempat, lakukan efisiensi di bidang pertanian. Perlu dikaji apakah pertanian kita efisien atau tidak. Jika pestisida kimia mahal dan berbahaya bagi kesehatan, pertimbangkan predator alami seperti burung hantu untuk memakan tikus, dsb. Begitu pula jika pupuk kimia mahal dan berbahaya, coba pupuk organik seperti pupuk hijau/kompos. Semakin murah biaya pestisida dan pupuk, para petani akan semakin terbantu karena ongkos tani semakin rendah.

Kelima, data produk-produk yang masih kita impor. Kemudian teliti produk mana yang bisa dikembangkan di dalam negeri sehingga kita tidak tergantung dengan impor sekaligus membuka lapangan kerja. Sebagai contoh jika mobil bisa kita produksi sendiri, maka itu akan sangat menghemat devisa dan membuka lapangan kerja. Ada 1 juta mobil dan 6,2 juta sepeda motor terjual di Indonesia dengan nilai lebih dari Rp 200 trilyun/tahun. Jika pemerintah menyisihkan 1% saja dari APBN yang Rp 1.000 trilyun/tahun untuk membuat/mendukung BUMN yang menciptakan kendaraan nasional, maka akan terbuka lapangan kerja dan penghematan devisa milyaran dollar setiap tahunnya.

Keenam, stop eksploitasi/pengurasan kekayaan alam oleh perusahaan asing. Kelola sendiri. Banyak kekayaan alam kita yang dikelola oleh asing dengan alasan kita tidak mampu dan sedang transfer teknologi. Kenyataannya dari tahun 1900 hingga saat ini ketika minyak hampir habis kita masih ”transfer teknologi”.

Tidak hanya itu saja, kemiskinan pun dapat diatasi dengan cara :
  • Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
  • Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
  • Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.

Dalam rangka mempercepat upaya pengentasan masyarakat miskin, Mendagri (2003) telah menegaskan, bahwa pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten/kota perlu menyusun strategi, kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan daerah sesuai dengan karakteristik dan sumber daya masing-masing. Penyusunan strategi, kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan ini yang terpenting harus benar-benar didasarkan pada pendataan kemiskinan secara langsung kepada masyarakat miskin.

Untuk menangani persoalan kemiskinan hingga ke akar masalah, yang dibutuhkan selain keterbukaan dan kepekaan pemerintah, yang terpenting adalah fokus dan ketepatan program penanggulangan kemiskinan yang dirancang serta dilaksanakan di lapangan.

Upaya untuk memberdayakan masyarakat miskin dan membangun sistem ekonomi tangguh yang berkemanusiaan niscaya tidak akan pernah bisa berhasil jika di sana terlalu kental ditunggani dengan kepentingan politis atau kepentingan pribadi pihak-pihak tertentu yang berkecimpung dalam dunia politik.

Di sisi lain, seyogianya juga disadari bahwa upaya memberantas kemiskinan tidaklah mungkin dapat berhasil jika dilakukan secara sepotong-potong, temporer, tidak kontekstual, dan apalagi jika semuanya dilakukan dengan tidak konsisten.



KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, maka saya dapat menarik kesimpulan mengenai kemiskinan yaitu faktor kemiskinan itu sendiri datang secara individual dan timbul dari lingkungan misalnya malas dalam mencari pekerjaan. Hal tersebut menyebabkan seseorang bahkan sebuah keluarga ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.

Sebenarnya pemerintah sudah berusaha untuk menanggulangi hal tersebut seperti contoh dalam hal pendidikan. Mengenai pendidikan secara langsung pemerintah sudah memberikan buku-buku secara gratis serta mengadakan program perpustakaan keliling bagi masyarakatnya. Namun hal ini kurang di respon atau kurang di terima oleh beberapa masyarakat.

Sebagai masyarakat yang peduli terhadap kemiskinan dunia bahkan warga sekitar, kita harus bersama-sama melawan kemiskinan ini dengan cara yang sudah dijelaskan di atas. Serta untuk menangani persoalan kemiskinan hingga ke akar masalah, yang dibutuhkan selain keterbukaan dan kepekaan pemerintah, yang terpenting adalah fokus dan ketepatan program penanggulangan kemiskinan yang dirancang serta dilaksanakan di lapangan.

Dan pada intinya untuk menyelesaikan masalah ini perlu adanya kekompakkan antara pemerintah dengan masyarakat agar tidak ada lagi kemiskinan yang “berakar”.



      REFERENSI :



Jumat, 13 April 2012

TUGAS 4


Kali ini saya akan membahas tentang pembagian pembiayaan sektor mikro dengan pembiayaan coorporate. Silahkan dibaca....

Lembaga keuangan mikro fungsinya adalah selain menghimpun dana juga memberikan pinjaman Mikro yang dapat digunakan membantu UKM dalam mengakses sumber-sumber pembiayaan, dan karakteristik UKM dilihat dari aspek pendapatan lebih mendekati kelompok masyarakat yang dikategorikan miskin namun mendekati memiliki kegiatan ekonomi (economically active working poor) dan masyarakat berpenghasilan rendah (lower income).

Corporate governance merupakan cara atau mekanisme untuk memberikan keyakinan pada para pemasok dana perusahaan akan diperolehnya return atas investasi mereka (Shleifer dan Vishny, 1997). Menurut Cadbury (1992) dalam Setyaningrum (2005), corporate governance adalah sistem untuk mengarahkan (direct) dan mengendalikan (control) suatu perusahaan/korporasi. Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2000) menyatakan bahwa CG adalah seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.

Jadi pembiayaan corporate (Keuangan perusahaan) adalah bidang keuangan berurusan dengan keputusan moneter yang perusahaan bisnis membuat dan alat dan analisis yang digunakan untuk membuat keputusan ini. Tujuan utama dari perusahaan keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham . Meskipun pada prinsipnya berbeda dari keuangan manajerial yang mempelajari keputusan keuangan dari semua perusahaan, bukan perusahaan sendiri, konsep utama dalam studi keuangan perusahaan berlaku untuk masalah keuangan dari semua jenis perusahaan.

Menurut saya yang lebih menguntungkan di dalam kasus ini adalah pembiayaan sektor mikro, karena pembiayaan sektor ekonomi lebih memperhatikan usaha sektor mikro kecil dengan kata lain dapat membantu usaha atau bisnis kecil untuk memperluas usahanya. Serta pada meningkatkan peran serta masyarakat dapat pula meningkatkan perekonomian di indonesia. Karena efek multiplayernya  akan lebih cepat.

Lain halnya dengan pembiayaan coorporate, perusahaan pembiayaan bukan merupakan lembaga yang dapat menghimpun dana dari masyarakat secara langsung tetapi perusahaan pembiayaan mendapatkan sumber dana sebagai sumber pembiayaan dari pinjaman bank dan lembaga keuangan maupun dari penerbitan surat berharga. namun pembiayaan corporate pun memiliki keuntungan yaitu membuat suatu usahanya lebih maju dengan mendapatkan laba untuk perusahaannya.

Didalam pembiayaan sektor mikro ada pula tantangaannya. Yaitu,
1.       Lembaga keuangan mikro (LKM) tidak dijamin oleh Undang-Undang (UU) namun tidak semua perbankan punya jaringan di pedesaan
2.       Perlunya  merumuskan dasar hukum LKM yang selaras dengan lembaga lain
3.       Membangun pengawasan
4.       Pembinaan bagi usaha kecil menegah (ukm)
5.       Integrasi LKM terhadap sektor keuangan
6.       Implementasi peran pemerintah yang tepat dalam pengembangan keuangan mikro.

Sedangkan tantangan dalam menjalankan sebuah pembiayaan corporate adalah dalam bersaing di dunia industry , karena semakin banyak orang yang membuka sebuah perusahaan untuk mendapatkan laba. Meski demikian , dalam menjalankan kedua pembiayaan tersebut kita juga harus lebih optimis agar sebuah pembiayaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan utama membangun  usaha.

Demikianlah tulisan ini yang saya buat mengenai pembagian sektor mikro dan pembiayaan coorporate. Terima kasih saya ucapkan kepada pihak yang membantu saya dalam pengerjaan tulisan ini terutama kepada sumber referensi.

 REFERENSI :